Masa SMA memang menjadi momen yang tidak akan terlupakan. Banyak kenangan manis, suka dan duka yang tentunya pernah terukir di masa ini dan berkumpul di sekolah kembali bersama teman seangkatan, menjadi hal yang sangat dinanti setelah perpisahan panjang menggapai cita-cita.
Pagi ini, Jumat (3/03/23) SMAN 2 Mataram kedatangan Alumni Bio 4 Angkatan 93. Kedatangan para alumni ini dalam rangka menjalin silaturahmi dengan Kepala Sekolah, Guru dan juga sharing kepada adik – adik angkatannya yang masih duduk di kelas XII dalam bentuk Sosialisasi dan Bakti sosial.
Kunjungan silaturahmi yang diketuai oleh Wiwin Setyo Subagio ini mendapat sambutan hangat oleh Bapak Drs. H. Arofiq, MM beserta jajarannya di ruangannya. Pada kesempatan tersebut, para alumni bernostalgia tentang masa-masa mereka bersekolah di SMA Ampenan yang sekarang telah berubah nama menjadi SMAN 2 Mataram. Selain bernostalgia, para alumni juga menyampaikan rencana untuk mengadakan reuni akbar karena selama ini reuni sekolah hanya diadakan perangkatan. Rencana ini didukung oleh Kepala sekolah yang juga sebelumnya memiliki program untuk melakukan pendataan alumni dan besar harapan kedepannya akan terjalin hubungan yang sinergis antara sekolah dan alumni.
Setelah mengobrol santai di ruang Kepala Sekolah, acara dilanjutkan dengan sosialisasi yang dirangkaikan dengan bakti sosial di ruang meeting dengan menghadirkan perwakilan siswa kelas XII. Sosialisasi ini diisi dengan pemaparan tentang daur ulang sampah yang dibawakan oleh Vera, salah satu alumni yang merupakan motivator dan ingin membagi inovasinya dalam pengelolaan sampah. Dalam penjelasannya, Ia mengajukan pertanyaan tentang 3 langkah pengelolaan sampah dan pengertian dari efek rumah kaca yang dapat dijawab benar oleh siswa kelas XII, dan yang menjawab benar diberikan bingkisan hadiah. Vera juga memaparkan tentang pentingnya mengelola sampah organik untuk menyelamatkan bumi, salah satu contohnya dengan membuat pupuk kompos.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sharing dan games pertanyaan lagi yang dibawakan oleh Agus Shopian. Ia meminta semua yang ada di ruangan untuk fokus mendengarkan agar bisa menjawab pertanyaannya. Agus menyampaikan beberapa hal untuk memotivasi adik-adik angkatannya yang kini duduk dibangku kelas XII yang sebentar lagi akan lulus. Berbekal dari pengalamannya sekolah di Ampenan lalu merantau ke Bandung dan sekarang tinggal di Jakarta bersama keluarganya, Agus menyampaikan beberapa point penting yang dapat kita simak bersama.
Yang pertama, Sumber informasi yang sudah sangat mudah di akses harusnya bisa menjadi semangat untuk belajar karena tidak sesusah dulu yang mau mencari jawaban harus datang dan membaca di perpustakaan selain itu juga harus bersyukur dengan sistem pendidikan sekarang dimana sekolah sudah menerapkan program ramah anak. Guru tidak bisa sewenang wenang memberikan hukuman fisik kepada siswa, berbeda dengan jaman dulu dimana kekerasan menjadi hal yang biasa dalam dunia pendidikan namun juga tidak dipungkiri membentuk mental yang tangguh pada lulusannya. Apapun yang di ajarkan guru di sekolah pasti untuk kebaikan siswa-siswanya. Semoga dengan program ramah anak, bisa mencetak lulusan yang lebih percaya diri, mandiri, kompetitif dan positif.
Kedua tentang value, bagaimana nilai seseorang tidak ditentukan oleh orang lain, melainkan dirinya sendiri. Jadi bagaimana kita yang berasal dari sekolah yang sama dan setelah lulus menjadi seseorang dengan nilai yang berbeda di masyarakat. Apakah kita ingin di nilai baik atau buruk, itu hanya bisa ditentukan oleh diri kita sendiri.
Selanjutnya tentang mental health yang diumpamakan dengan seorang supir dan penumpang. Apakah mental kita sebagai penumpang yang hanya akan menurut saja ? ataukah ingin menjadi supir yang menentukan sendiri tujuan kita akan kemana. Dari sharing ini, semoga bisa memberi pemahaman dan motivasi untuk siswa kelas XII yang akan lulus dan membantu mereka menentukan keputusan dengan lebih mandiri dikemudian hari.
Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan bakti sosial berupa penyerahan bingkisan dan pelakat yang diterima langsung oleh Bapak Arofiq.