Tahun 2023 menjadi salah satu tahun yang akan diingat warga SMAN 2 Mataram dalam hal prestasi akademik. Bagaimana tidak, salah satu siswanya, Kalfin Jefwin Setiawan Gultom, mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat ke Olimpiade Sains Nasional pada mata pelajaran Matematika yang akan dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat, tanggal 27 Agustus – 2 September 2023.
Kesukaan pada Matematika, aku Kalfin, dimulai sejak Sekolah Dasar. Guru Matematikanya di SDK Cakranegara memberikannya soal-soal yang ‘seru’ dan itu membuat Kalfin kecil senang menyelesaikan soal-soal tersebut. Apalagi soal itu berkaitan dengan konteks nyata dengan model soal cerita. Kesukaan itu terus berlanjut di SMP sehingga ia sempat ikut kegiatan olimpiade, namun keluar setelah beberapa kali pertemuan. Ia menyeriusi olimpiade saat bergabung dengan kelompok olimpiade Matematika di SMAN 2 Mataram. ‘Ngobrol’ dan diskusi dengan kakak kelas di olimpiade membuatnya ‘lebih asyik’ dan membuatnya betah di kegiatan olimpiade. Bimbingan guru membuat siswa kelas XII IPA-1 tahun pelajaran 2023/2024 ini lebih terarah fokus mengerjakan soal-soal latihan olimpiade.
Pembimbing Kalfin di SMAN 2 Mataram, Ilhami Sukmaningsih, S.Si. mengakui bahwa Kalfin memiliki daya nalar dan logika yang kuat. Hal itu menjadi modal dan kekuatan utama Kalfin dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade. Kekuatan lagika itulah yang membuatnya memilih Kalfin untuk mewakili SMAN 2 Mataram di olimpiade tingkat Kota Mataram dan Provinsi NTB ketika ia kelas X (tahun pelajaran 2021/2022). “Saat itu formasi olimpiade adalah 5 orang persekolah. Saya hanya memiliki 3 anggota kelas XI sehingga saya berkoordinasi dengan guru-guru Matematika Smanda mencari bibit-bibit yang bisa memperkuat Tim Olimpiade Matematika Smanda. Kami menemukan dua siswa kelas X yakni Kalfin dan Adrian. Setelah saya tes, mereka memiliki nalar yang kuat sehingga saya ikutkan mereka mewakili SMAN 2 Mataram pada KSN Kota Mataram tahun 2022. Mereka berdua lolos ke KSNP bersama satu siswa kelas XI”, ujar alumni Fakultas MIPA Universitas Mataram.
Kegagalan menembus tingkat nasional tahun 2022 justru memicu semangat Kalfin untuk makin bersungguh pada KSNP 2023. Dari SMAN 2 Mataram, tahun ini hanya Kalfin yang lolos ke KSNP (Provinsi) dan yang hebat adalah Kalfin bisa lolos ke tingkat Nasional. Sekali lagi, tutur Ilhami, kekuatan nalar menjadi modal utama Kalfin. “Di olimpiade, tidak hanya kekuatan pemahaman materi dan rumus yang diutamakan, melainkan juga kekuatan logika. Hal itu dimiliki Kalfin”, ujar guru yang mengawali karier pengabdiannya sebagai guru honorer di SMAN 2 Mataram tahun 2016 ini. Ilhami pun menyampaikan kisah menarik ketika ditanya persiapan diawal keikutsertaan Kalfin KSN 2023. Saat itu, kisah Ilhami, dalam pertemuan awal di ruang kepala sekolah (waktu itu dijabat Drs. H. Arofiq, M.M), kepala sekolah menanyakan persiapan semua tim olimpiade Smanda. Kalau tim olimpiade lain menyatakan siap 70 atau 80 persen, Kalfin menjawab polos bahwa persiapannya hanya 40 persen. “Jawaban itu mengagetkan kepala sekolah. Tapi Kalfin memang polos dan jujur mengukur kemampuannya saat itu. Saya pun sebenarnya merasa bahwa kami belum begitu siap. Tetapi saya percaya pada kemampuan nalar Kalfin, dan kepercayaan itu yang terus mendorong saya menyertainya dalam tahap-tahap persiapan berikutnya”, pungkas guru yang baru dua tahun membimbing olimpiade Matematika Smanda ini.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Mataram, Abdul Kadir Alaydrus, S.P., M.Pd., menyatakan rasa syukur dan kegembiraan yang luar biasa atas prestasi Kalfin. “Saya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas prestasi ananda Kalfin, karena dia tidak hanya mewakili SMAN 2 Mataram melainkan mewakili Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan semua siswa di Nusa Tenggara Barat di ajang Olimpiade Sains Nasional. Saya juga berharap akan muncul Kalfin-Kalfin lain yang akan mengharumkan Smanda dan NTB di tingkat nasional”, ujar mantan guru Fisika yang baru menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Mataram pada pertengahan Juli 2023 ini. Untuk mencapai hal itu, beliau mengemukakan stategi yang akan dilakukannya adalah memperkuat aspek internal dengan koordinasi dan kolaborasi sehingga potensi-potensi guru akan lebih kelihatan dan guru-guru inilah yang diharapkan akan jeli melihat potensi-potensi siswa yang barangkali selama inni belum terdeteksi. “Kita akan terus bergerak melakukan koordinasi dan menyiapkan aspek-aspek pendukung, sehingga kita juga nanti akan menciptakan situasi yang memungkinkan siswa-siswa kita menjadi siswa yang pintar, kreatif, dan smart seperti yang diinginkan Gubernur NTB melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB”, tutur mantan Kepala SMAN 2 Gerung ini.