Narkoba dan kekerasan adalah musuh bersama yang harus dijauhi. Hal itulah yang terus disuarakan dari, oleh, dan kepada warga SMAN 2 Mataram. Oleh karena itu pulalah, SMAN 2 Mataram memberi kesempatan kepada siapaun atau pihak manapun yang ingin memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan dan tekad selalu menjauhkan warga Smanda dari ancaman narkoba dan tindak kekerasan.
Pada pertengahan November 2023, BNN Provinsi NTB melalui Bapak Irfan M. Noor, mendatangi SMAN 2 Mataram untuk menyampaikan program Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Setelah komunikasi intensif disepakati waktu dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan di sekolah, yakni Apel Pagi Smanda Antinarkoba dan Antikekerasan. Senin, 20 November 2023, SMAN 2 Mataram kegiatan tersebut diwujudkan. Barat. Tim BNN Provinsi Nusa Tenggara Barat dipimpin oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Drs. H. Nur Rachmat, Apt. mewakili Kepala BNN NTB. Apelpagi pun dilaksanakan. Acara inti apel pagi tersebut adalah: (1) Pembacaan Ikrar Pelajar NTB Antinarkoba dan Antikekerasan, (2) Amanat Pembina Apel tentang sikap antinarkoba, dan (3) menyanyikan Mars BNN secara bersama-sama.
Pembacaan Ikrar Pelajar NTB Antinarkoba dan Antikekerasan dilakukan oleh Alfian Ananta Asis, Siswa SMAN 2 Mataram yang menjadi Duta Pelajar Nusa Tenggara Barat 2023. Pembacaan ikrar kemudian diikuti seluruh siswa Smanda yang berjumlah 1.320 orang. Pembacaan ikrar ini menunjukkan tekad seluruh siswa SMAN 2 Mataram untuk menjauhi narkoba dan tindak kekerasan, baik di sekolah maupun luar sekolah.
Sebagai Pembina Apel, Drs. H. Nur Rachmat, Apt. mengawali amanat dengan menjelaskan latar belakang pentingnya kehadiran BNN ke sekolah-sekolah, yakni kasus terbaru narkoba yang melibatkan 19 siswa di sebuah SMA negeri di NTB. Mereka, berdasarkan pemeriksaan BNN, positif menggunakan narkoba. Drs. H. Nur Rachmat, Apt. menekankan agar kasus seperti ini jangan sampai terjadi lagi. Oleh karenanya beliau menggarisbawahi dan menekankan beberapa hal yang harus dilakukan oleh sekolah dan siswa untuk mencegah dan menjauhkan siswa dari narkoba, menjadi sekolah yang bebas dari narkoba. “Sekolah harus mendengarkan keluhan-keluhan masalah siswa. Suara siswa harus didengar. Selanjutnya, OSIS dan ekstrakurikulerharys difasilitasi untuk dapat melakukan kegiatan positif. Sekolah juga harus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bergerak bersama mencegah penyalahgunaan narkoba”, ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN NTB ini menekan tiga hal yang harus dilakukan siswa. Pertama, mengembangkan self regulation, yakni regulasi diri yang memungkinkan siswa mengontrol diri, mengendalikan emosi, sera menyalurkan emosi dan potensi pada aktivitas-aktivitas positif. Self regulation sangat penting dimiliki siswa karena dengan memiliki sikap ini jika suatu saat siswa menghadapi masalah, siswa tidak akan lari kepada narkobakarena mereka tahu bahwamenggunakan narkoba bukanlah jalan keluar, melainkan malah akan mendatangkan masalah baru. Kedua, mengembangkan self-awareness yakni kemampuan individu untuk bisa mengidentifikasi dan memahami dirinya secara utuh, baik dari sifat, karakter, emosi, perasaan, pikiran dan cara adaptasi dengan lingkungan. Sifat ini akan berkaitan dengan assertiveness yakni kemampuan siswa untuk mengutarakan secara langsung apa yang diinginkan dan tidak diinginkan kepada orang lain secara tegas. Kata kuncinya adalah bagaimana mengkomunikasikan kebutuhan pribadi dengan tegas namun tetap menghargai orang lain. Sikap ini akan memungkinkan siswa menolak secara tegas jika ada yang mencoba menawarinya narkoba. Ketiga mengembangkan reaching out yakni kemampuan untuk meningkatkan ‘keterhubungan’ dengan orang lain. Jika siswa menghadapi ada tekanan yang menyebabkan dorongan untuk mencoba narkoba, siswa harus memanfaatkan komunikasi dengan orang yang dipercaya untuk berbagi dan bercerita, misalnya dengan guru, guru BK, orang tua, dan sahabat yang selalu berpikir positif.
Menyanyikan Mars BNN merupakan rangkaian berikutnya dari apel pagi tersebut. Dengan mengikuti Tim Padus Smanda, semua siswa bersama-sama menyanyikan mars tersebut dengan penuh semangat. Acara diakhiri dengan pemberian kenangan atau bingkisan dari BNN NTB kepada keluarga besar Smanda.
Kepala SMAN 2 Mataram, Abdul Kadir Alaydrus, S.P., M.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi kepada BNN Provinsi NTB yang telah memberikan eduksi kepada semua siswa. “Program BNN NTB dengan masuk ke sekolah-sekolah kita rasakan memberikan dampak positif dalam upaya menumbuhkan kesadara siswa untuk menjauhkan diri dari narkoba. Sekolah memang tidak bisa berjalan sendiri. Sangat perlu adanya kolaborasi dan dukungan pihak lain untuk membangun kesadaran siswa untuk menjga keselamatan dirinya dari bahaya narkoba, karena narkoba bukanlah masalah kecil dan local melainkan maslaah besar dan global. Jadi, sekali lagi, terima kasih kepada BNN Provnsi NTB. Saya berharap BNN NTB juga nanti akan masuk ke sekolah-sekolah lain sehingga NTB akan aman dari narkoba karena generasi mudanya sadar akan bahaya zat aditif tersebut,” pungkas beliau.
Активируйте путь к улучшенной версии себя – перейдите по линку
на :~:text=%D0%98%D0%BD%D1%82%D0%B5%D0%B3%D1%80%D0%B0%D0%BB%D1%8C%D0%BD%D1%8B%D0%B9%20%D0%BF%D0%BE%D0%B4%D1%85%D0%BE%D0%B4%20%D0%BE%D0%BF%D1%81%D1%83%D0%B8%D0%BC%D0%BE%D0%BB%D0%BE%D0%B3%D0%B0
Do you have a spam issue on this blog; I also am a blogger, and I was wanting to know your situation; we have created some nice procedures and we are looking to exchange techniques with others, please shoot me an email if interested.