Menindaklanjuti kebijakan Pusat Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, SMA Negeri 2 Mataram melaksanakan Asesmen Bakat Minat (ABM) 2024. Kegiatan ini berlangsung dalam dua hari yakni 29 dan 30 Oktober 2024. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 2 Mataram, Gunawan, M.Pd. menjelaskan bahwa ABM bertujuan untuk memprediksi kemampuan siswa pada bidang-bidang khusus dan minat siswa berdasarkan ketertarikannya pada suatu jenis bidang, kegiatan, atau pekerjaan tertentu. “ABM diharapkan dapat menempatkan siswa pada bidang keahlian yang tepat sehingga menimbulkan motivasi dan kenyamanan dalam proses pembelajaran. Siswa menjawab soal berdasarkan daya nalar karena ABM disusun tidak berdasarkan silabus mata pelajaran tertentu,” ujarnya menjelaskan.


Berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan dari pusat, seluruh siswa kelas XII SMAN 2 Mataram yang berjumlah 412 orang seharusnya dapat mengikuti ABM dalam dua hari, yakni tanggal 29-30 Oktober 2024. Asesmen terbagi ke dalam dua sesi per hari dan masing-masing sesi menggunakan tiga ruangan yakni ruang Lab. TIK, Lab. Bahasa, dan ruang pertemuan. Namun dalam pelaksanaannya penggunaan ruang pertemuan sebagai tempat pelaksanaan asesemen ternyata tidak dapat dilakukan karena ABM tidak dapat menggunakan perangkat HP Android. “Awalnya kita mendapat informasi bahwa ABM dapat dilaksanakan menggunakan HP Android, namun ternyata ada kendala. ABM hanya dapat dilakukan dengan PC atau laptop. Masalah lainnya adalah kendala teknis dari sistem pusat sehingga semua peserta pada sesi 1 hari pertama tidak bisa mengikuti kegiatan ABM,” ujarnya. Akibat kendala tersebut, 246 siswa mengikuti ABM susulan yang dilaksanakan pada tanggal hari Jumat – Sabtu, 1 – 2 November 2024. Sekretrais Panitia, Gusti Afifah, S.Pd. menjelaskan bahwa untuk mengatasi beberapa kendala teknis, khususnya terkait dengan tidak bisa digunakannya perangkat ponsel android, peserta yang memiliki laptop diminta untuk membawa laptop yang bisa digunakan untuk melaksanakan asesmen. “Alhamdulillah, cara ini cukup membantu mengatasi masalah keterbatasan ruang dan keterbatasan komputer yang ada di laboratorium TIK dan Bahasa,” imbuh guru Fisika ini yang juga menambahkan bahwa ada beberapa siswa yang tidak dapat mengikuti ABM karena sakit yang memerlukan beberapa hari perawatan.


Siswa yang telah mengikuti ABM menyampaikan komentarnya tentang asesmen yang diikuti. Fadhil Azzam, siswa kelas XII Sains 1 menyatakan bahwa soal ABM tidak sulit untuk diselesaikan karena jenis dan model soal ABM sudah cukup familiar karena pernah dikenal, misalnya saat ujicoba soal kedinasan. Calistania Salwa Primadi, juga siswa kelas XII Sains 1, mengatakan bahwa menyelesaian soal-soal dalam ABM melatih siswa untuk fokus dan melatih siswa menyelesaikan masalah secara cepat, tepat, dan dalam waktu yang sudah ditentukan. Hal itu membuat siswa lebih terlatih dalam bernalar.
Siswa lainnya, Nabil Mulya Wardana, memberikan saran dan harapan yakni agar asesmen berikutnya lebih baik menggunakan android agar lebih memudahkan semua siswa untuk mengakses. Ia juga menekankan bahwa asesmen bakat dan minat ini memang penting karena dapat membantu siswa mengenal bakat dan minatnya secara lebih baik.

Themes by WordPress